Minggu, 04 Mei 2014

MENUMBUHKAN KEIKI PADA ANGGREK DENDROBIUM



KEIKI

Setiap penghobi anggrek pasti pernah "membunuh" anggreknya tanpa sengaja. 
Kematian anggrek bisa disebabkan banyak hal, serangan jamur, bakteri dan serangga adalah faktor yang umum terjadi.
Kekurangan air dan terpapar sinar matahari langsung sepanjang hari juga bisa menyebabkan anggrek merana dan segera menghadap yang Kuasa.

Sebagian orang mungkin tidak menganggap hal ini sebagai masalah besar, tapi untuk orang-orang yang menganggap anggrek sebagai belahan jiwanya, kematian anggrek adalah musibah besar.
Tulisan ini adalah untuk mereka yang masih berharap bisa menyelamatkan anggreknya.

Beberapa jenis anggrek masih bisa diselamatkan meskipun sudah sakit parah. Berikut ini adalah salah satu cara untuk menyelamatkan anggrek jenis Dendrobium (hibrid) dari kematian kekal, yaitu dengan menumbuhkan KEIKI.

Kata Keiki berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "anak" atau "si kecil".
Keiki pada anggrek adalah anakan yang tumbuh bukan karena pembuahan sehingga Keiki akan memiliki semua ciri-ciri indukannya, termasuk warna, aroma dan bentuk bunganya.
Jadi selain untuk menyelamatkan anggrek yang sekarat, menumbuhkan Keiki juga merupakan salah satu cara perbanyakan anggrek.
Jenis-jenis anggrek yang bisa diperbanyak dengan menumbuhkan Keiki adalah Dendrobium, Phalaenopsis atau anggrek bulan dan Epidendrum.


MENUMBUHKAN KEIKI DENDROBIUM

Pada Dendrobium, Keiki akan tumbuh dibuku-buku batang (pseudobulb) Dendrobium.
Jika dendrobium anda sakit dan sepertinya tidak dapat terus tumbuh, segera bongkar dari tempat tumbuhnya. Bersihkan, potong dan buang bagian-bagian yang terkena penyakit, buang semua daun dan tangkai bunga, serta semua akar sampai tersisa batang yang sehat saja, batang-batang dendrobium yang sehat dan masih memiliki minimal 2 ruas batang dapat dipisahkan untuk menumbuhkan keikinya.

Potongan-potongan batang dendrobium direndam selama 5-10 menit dalam larutan fungisida, dengan takaran 1 sendok teh fungisida dicampur dengan 2 liter air.
Kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, lalu gantungkan batang dendrobium ditempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung namun masih cukup terang untuk proses pertumbuhannya.

(Potongan-potongan batang dendrobium yang digantung)


PERAWATAN KEIKI

Perlakuan untuk potongan-potongan batang dendrobium ini tidak berbeda dengan anggrek yang sudah tumbuh baik. Dijaga kelembabannya dengan penyiraman teratur 2 kali sehari kecuali pada hari hujan. Berikan larutan Vitamin B1 2 kali dalam seminggu dengan takaran 1 sendok teh dicampur dengan 2 liter air.
Vit B1 gunanya untuk mempercepat pertumbuhan akar dan tunas.

Antara 2 sampai 4 minggu akan muncul bakal tunas baru. Umumnya yang muncul adalah bakal tunas baru, tapi anggrek juga kadang-kadang ingin tampil beda, alih-alih tunas baru yang muncul bisa saja akar dulu, atau malah calon bunga.

(Setelah 2 minggu muncul bakal tunas baru)

Dengan perawatan teratur, bakal tunas akan tumbuh membentuk daun-daun baru, juga akar baru.

(Setelah 4 minggu, mulai membentuk daun dan akar-akar baru)

Agar tumbuh lebih baik, Keiki yang sudah memiliki akar dan daun dapat diberi pupuk NPK seimbang misalnya NPK 20:20:20.
Pupuk diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1 sendok teh dicampur dengan 2 liter air.


PEMINDAHAN KEIKI PADA MEDIA

Setelah Keiki cukup besar, dapat dipindahkan ke media tanam sampai berbunga.
Sebagian penghobi menyarankan untuk menunggu sampai muncul 2 tunas baru dan akar-akar yang banyak sebelum memindahkan keiki ke pot atau media tanam lainnya. Pemindahannya pun dengan cara memotong keiki dari batang tempatnya tumbuh. Cara ini membutuhkan ketelitian, agar pemotongan tidak melukai akar, atau tunas baru yang akan membuat anggrek kembali merana dan tidak bisa diselamatkan lagi, serta membutuhkan alat potong yang tajam dan steril, agar luka bekas potongan tidak terkontaminasi jamur atau bakteri yang bisa membunuh anggrek.

Di pekarangan ELEGANT40_ORCHIDS, cara memindahkan keiki ke media tanam dengan tingkat keberhasilan paling tinggi adalah dengan menempelkan Keiki ke potongan pakis papan, atau potongan batang kayu, atau bahkan kayu pohon yang masih hidup tanpa dipotong dari batang indukannya.

(Keiki pada pakis papan)

(Keiki pada pakis)

Dengan cara ini, tidak perlu menunggu Keiki memiliki 2 tunas (pseudobulb). Keiki dapat langsung dipindahkan setelah memiliki daun dan akar. Akar akan menempel erat pada media dan menjadi tempat tumbuhnya.

(Akar keiki yang menempel erat pada pakis)


Selain dengan perlakuan seperti di atas, Keiki juga dapat tumbuh dengan sendirinya pada dendrobium yang masih tumbuh sehat. Keiki ini dapat dipisahkan untuk perbanyakan.

(Keiki pada Anggrek Merpati/Dendrobium crumenatum)

(Keiki pada Dendrobium hibrid)

Keiki bisa saja dibiarkan terus menempel pada induknya, dengan perawatan yang sama, keiki dapat tumbuh sehat dan berbunga.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.


Medan, 4 Mei 2014

Jumat, 08 Maret 2013

MULAI DARI YANG KECIL

SEMANGAT MEMELIHARA ANGGREK

Awal Januari yang lalu, mampir di penjual anggrek pinggir jalan di daerah Sukamakmur, Deli Serdang, Sumatera Utara. 
Tempatnya tidak terlalu besar, hanya mengisi halaman kosong di depan sebuah rumah makan. Menurut pemiliknya, usaha utamanya memang rumah makan, jualan anggrek hanya sambilan.
Anggrek yang ada tidak banyak, beberapa anggrek tampil berbunga dari berbagai jenis termasuk vanda, tapi seperti umumnya di kebun anggrek, yang paling banyak ya dendrobium.
Setelah puas memandangi koleksi anggrek, akhirnya memutuskan untuk membeli 6 dendrobium yang masih kecil-kecil. Penjualnya tidak tahu umur anggreknya sudah berapa bulan, dan hanya tahu anggrek itu jenis dendrobium. Namanya? Rencananya akan menunggu sampai dendrobiumnya berbunga kemudian menggunakan jasa Bang Google untuk mencari jati diri anggrek-anggrek tak bernama ini.

Sampai di Medan, karena tadinya juga cuma iseng-iseng saja beli anggrek tanpa persiapan, di rumah belum punya pot dan media yang siap pakai untuk anggrek yang baru dibeli. Tunggu punya tunggu, setelah anggrek dibiarkan teronggok semena-mena di belakang rumah, setelah lewat seminggu barulah mereka bisa menikmati tempat tumbuh yang layak.
Anggrek-anggrek kecil ini dipajang di teras rumah, yang kena cahaya matahari pagi langsung sampai sekitar pukul 10 pagi. Menurut informasi Bang Google, cuaca Medan dan kondisi teras rumah kami, sudah cocok untuk dendrobium.

Sejak itu, selalu semangat setiap pagi menyirami 6 pot anggrek di depan rumah. Sambil sekali-sekali cari informasi dari Bang Google, mengenai perawatan anggrek dari kecil sampai berbunga.


(bibit dendrobium yang baru dibeli dan masih harus dicari namanya)

Anggrek yang masih kecil tentu butuh waktu lebih banyak untuk mencapai usia berbunga, belum seminggu punya anggrek kecil, timbul lagi niat untuk menambah koleksi, kali ini kepingin beli yang sudah besar, tetapi belum berbunga karena ingin merasakan dan menyaksikan sendiri, munculnya tangkai-tangkai bunga bersama kuntum-kuntum anggrek yang baru, menikmati kuntum-kuntumnya terbuka dan menampilkan keanggunan bunga-bunga anggrek yang segar.
Menurut para pecinta anggrek yang sudah senior, memelihara anggrek memang butuh kesabaran dan ketekunan dan menunggu anggrek berbunga, butuh waktu yang lumayan lama, tapi begitu anggrek berbunga, semua pengorbanan itu dirasa sangat layak dan akan terbayar dengan keindahan bunga-bunga anggrek.

Dalam rangka menambah koleksi maka pergilah kami ke penjual anggrek yang direkomendasikan oleh seorang tetangga. Letaknya di Jalan H. Adam Malik Medan, tidak jauh dari kantor TASPEN.
Tempat yang ini memang khusus menjual anggrek dan tanaman hias, bukan usaha sampingan seperti penjual anggrek sebelumnya. Di sana kembali larut dalam obrolan dengan penjual anggrek, dan seorang pengunjung yang ternyata sudah puluhan tahun menggeluti dunia anggrek dan dengan senang hati membagi sebagian ilmunya tentang pemeliharaan anggrek.
Dari hasil obrolan beberapa menit itu, pulanglah kami dengan membawa 5 dendrobium usia berbunga tapi belum pernah berbunga, menurut penjualnya butuh sekitar 2 atau 3 bulan lagi untuk berbunga, dengan catatan, dirawat dengan benar.
Tapi ternyata penjual sambilan dan penjual sungguhan punya kesamaan, dendrobiumnya hanya diberi nomor, penjualnya tidak menjelaskan nama masing-masing dendrobiumnya, hanya mendeskripsikan model bunganya saja, misalnya:
-. Kuning strip
-. Hijau lidah merah
-. Biru bulat, dsb


(Dendrobium tanpa nama yang sudah cukup usia untuk berbunga)

Tapi tambahan yang luar biasa adalah harapan dan semangat baru yang menyala-nyala untuk mulai serius memelihara anggrek.

Semoga.