Jumat, 08 Maret 2013

MULAI DARI YANG KECIL

SEMANGAT MEMELIHARA ANGGREK

Awal Januari yang lalu, mampir di penjual anggrek pinggir jalan di daerah Sukamakmur, Deli Serdang, Sumatera Utara. 
Tempatnya tidak terlalu besar, hanya mengisi halaman kosong di depan sebuah rumah makan. Menurut pemiliknya, usaha utamanya memang rumah makan, jualan anggrek hanya sambilan.
Anggrek yang ada tidak banyak, beberapa anggrek tampil berbunga dari berbagai jenis termasuk vanda, tapi seperti umumnya di kebun anggrek, yang paling banyak ya dendrobium.
Setelah puas memandangi koleksi anggrek, akhirnya memutuskan untuk membeli 6 dendrobium yang masih kecil-kecil. Penjualnya tidak tahu umur anggreknya sudah berapa bulan, dan hanya tahu anggrek itu jenis dendrobium. Namanya? Rencananya akan menunggu sampai dendrobiumnya berbunga kemudian menggunakan jasa Bang Google untuk mencari jati diri anggrek-anggrek tak bernama ini.

Sampai di Medan, karena tadinya juga cuma iseng-iseng saja beli anggrek tanpa persiapan, di rumah belum punya pot dan media yang siap pakai untuk anggrek yang baru dibeli. Tunggu punya tunggu, setelah anggrek dibiarkan teronggok semena-mena di belakang rumah, setelah lewat seminggu barulah mereka bisa menikmati tempat tumbuh yang layak.
Anggrek-anggrek kecil ini dipajang di teras rumah, yang kena cahaya matahari pagi langsung sampai sekitar pukul 10 pagi. Menurut informasi Bang Google, cuaca Medan dan kondisi teras rumah kami, sudah cocok untuk dendrobium.

Sejak itu, selalu semangat setiap pagi menyirami 6 pot anggrek di depan rumah. Sambil sekali-sekali cari informasi dari Bang Google, mengenai perawatan anggrek dari kecil sampai berbunga.


(bibit dendrobium yang baru dibeli dan masih harus dicari namanya)

Anggrek yang masih kecil tentu butuh waktu lebih banyak untuk mencapai usia berbunga, belum seminggu punya anggrek kecil, timbul lagi niat untuk menambah koleksi, kali ini kepingin beli yang sudah besar, tetapi belum berbunga karena ingin merasakan dan menyaksikan sendiri, munculnya tangkai-tangkai bunga bersama kuntum-kuntum anggrek yang baru, menikmati kuntum-kuntumnya terbuka dan menampilkan keanggunan bunga-bunga anggrek yang segar.
Menurut para pecinta anggrek yang sudah senior, memelihara anggrek memang butuh kesabaran dan ketekunan dan menunggu anggrek berbunga, butuh waktu yang lumayan lama, tapi begitu anggrek berbunga, semua pengorbanan itu dirasa sangat layak dan akan terbayar dengan keindahan bunga-bunga anggrek.

Dalam rangka menambah koleksi maka pergilah kami ke penjual anggrek yang direkomendasikan oleh seorang tetangga. Letaknya di Jalan H. Adam Malik Medan, tidak jauh dari kantor TASPEN.
Tempat yang ini memang khusus menjual anggrek dan tanaman hias, bukan usaha sampingan seperti penjual anggrek sebelumnya. Di sana kembali larut dalam obrolan dengan penjual anggrek, dan seorang pengunjung yang ternyata sudah puluhan tahun menggeluti dunia anggrek dan dengan senang hati membagi sebagian ilmunya tentang pemeliharaan anggrek.
Dari hasil obrolan beberapa menit itu, pulanglah kami dengan membawa 5 dendrobium usia berbunga tapi belum pernah berbunga, menurut penjualnya butuh sekitar 2 atau 3 bulan lagi untuk berbunga, dengan catatan, dirawat dengan benar.
Tapi ternyata penjual sambilan dan penjual sungguhan punya kesamaan, dendrobiumnya hanya diberi nomor, penjualnya tidak menjelaskan nama masing-masing dendrobiumnya, hanya mendeskripsikan model bunganya saja, misalnya:
-. Kuning strip
-. Hijau lidah merah
-. Biru bulat, dsb


(Dendrobium tanpa nama yang sudah cukup usia untuk berbunga)

Tapi tambahan yang luar biasa adalah harapan dan semangat baru yang menyala-nyala untuk mulai serius memelihara anggrek.

Semoga.

1 komentar: